Kisah nyata Berangkat ke Dubai Tanpa Uang
Ini pengalaman pribadi, di Tahun 2007 ketika usia saya tepat 24 tahun, Saya mencoba-coba
melamar pekerjaan ke Luar Negeri lewat internet. Saya cari-cari di internet bidang pekerjaan yang
sesuai dengan bidang saya yaitu berhubungan dengan Telco Engineer lebih
tepatnya Drive Test Engineer. Gak kehitung berapa CV yang saya tebar ke
agent-agent/perusahaan diluar negeri lewat Internet. Beberapa kali saya
mendapatkan telpon dari Luar negeri kebanyakan dari London UK. Karena saya gak
terlalu pintar B. Inggris dan saya gak pernah kursus B. Inggris maka banyak
sekali interview yang gagal. Saya belum terbiasa dengan orang yang ngomong B. Ingris di
telpon. Suatu saat ada telpon yang nomer depan nya +97, saya gk tahu itu telpon
dari negara mana. Saya anggkat telponnya, saya dengerin dia ngomong apa, dan ada
beberapa yang saya ngerti, mungkin sudah terbiasa dengan orang yang ngomong B.
Ingris di telpon karena sering sekali mendapat telpon. Yang saya ingat dia ngomong bahwa dia butuh Drive test
Enginner buat di UAE, karena saya gak tahu apa itu UAE, saya bilang what is UAE?.
Dia bilang United Arab Emirates(Uni Emirates Arab). Saya mulai sedikit mengerti
bahwa dia butuh Engineer buat negara Arab. Selanjutnya dia sering nelpon,
ngomong panjang banget, ada sebagian yang ngerti ada juga yang enggak. Saya cuma
bilang "Yes" dan "OK".
Sebelumnya Saya nanya juga gajinya berapa, saya bilang "How much
is the Salary"? dia bilang 2500 dollar.
Benar juga beberapa menit setelah nelpon pertama kali dia ngirim email
menawarkan pekerjaan di UAE lebih tepatnya di Dubai dengan gaji 2500
dollar. Saya ngobrol dengan teman-teman sekantor di Bandung dan mereka berpendapat
gaji segitu murah banget, harusnya 3500 dollar.Lalu saya nego lagi, saya balas emailnya, minta 3500 dollar.
Tapi si Agent nya gak setuju dia bilang mentoknya 2700 dollar( The last what I
can offer you is US$ 2700), akhirnya dengan sedikit pertimbangan saya katakan OK.
Saya berpikir gk apa-apa toh saya juga gak pinter-pinter amat, itung-itung
jalan-jalan keluar negeri geratis(digaji lagi). Saya dikirim Kontrak lewat email, saya tanda tangani dan kirim balik.
Seminggu kemudian saya disuruh buat
Passport. Saya pertama
kali bikin passsport di Bandung dan seminggu kemudian jadi. Dia suruh
saya kirim pasportnya lewat email, lalu saya kirim sesuai permintaan.
Beberapa
saat kemudian si Agent itu telpon lagi, dia menanyakan What is your Last
Name?
saya bilang " I don't have last Name, my name is Hidayat only". Setelah
beberapa saat dari nelpon dia kirim email, dia butuh
Last Name atau Family Name karena untuk kepentingan pembuatan Visa di
Negara
Arab harus minimal 2 Suku Kata. Jadi gak bisa masuk Arab kalo namanya
cuma
satu kata misal Jacky atau Jacko. Akhirnya saya bales dengan Last Name =
Encuh, karena bapak saya namanya Encuh. 2 Minggu kemudian saya dikirm
Visa lewat Email. Katanya:"This
is your Visa and you have to come to Dubai This Week". Saya belum
berpamitan ke
Kantor lama saya bekerja dan hari itu saya langsung berpamitan ke Bos
tempat saya bekerja, dengan sedikit kecewa karena ngasih tahu nya
mendadak akhirnya bos saya mengizinkan dengan catatan record kamu disisi
perusahaan kurang bagus tapi
secara pribadi beliau support saya. Saya memaklumi hal itu karena
perusahaan
memang punya rule seperti itu dan kalo saya dipihak perusahaan pasti
akan seperti
itu juga, akan kecewa dengan karyawan yang mendadak resign dan belum
menemukan
pengganti. Tapi saya sudah mantap mengambil keputusan dengan berbagai
resiko, saya pikir bagaimana nanti saja yang penting saya mencoba
berangkat ke Luar Negeri untuk kerja overseases. Resiko
saya waktu itu, saya keluar dari Perusahaan lama dengan Black list dan
belum
tentu sukses diperusahaan baru, padahal gaji di perusahaan lama cukup
besar,
cukup untuk menghidupi keluarga(Orang Tua dan Istri), saya baru menikah
waktu itu. Tapi saya diminta agent untuk berangkat minggu itu juga ke
Dubai, dia bilang pake uang kamu dulu nanti diganti pas nyampe Dubai.
Kebetulan
waktu itu saya punya Tabungan 6 Juta sedangkan Tiket ke Dubai kurang
lebih 1000
dollar(9jt). Sisa kekuranganya 3 jt saya dapet dari Istri dengan menjual
mas kawin. Langsung saya belikan tiket buat ke Dubai.
Akhirnya saya tinggal dirumah dan
nganggur, saya gk jadi berangkat ke Dubai karena kesalahan beli tiket,
beli tiketnya cuma One Way,
seharusnya Two Way(Bolak-balik). Mulai putus asa dan sedikit pesimis
dengan apa
yang saya lakukan, Gaji bulan itu belum tentu dapet dari perusahaan lama
karena
black list dan saya gk jadi berangkat ke Dubai karena salah tiket.
2 Minggu kemudian ada telpon lagi
dari Agent, katanya saya harus berangkat ke Dubai karena Client dari
Nokia sudah nanyain terus, mana Enginner kamu?
Saya bilang saya gak bisa berangkat karena saya sudah gk punya uang buat
beli tiket.
Dia bilang waktu itu, nanti akan saya kirim uangnya lewat Western Union,
butuh
berapa? dalam B. Inggrisnya:" I will send you Money through Western
Union, How
much you need?". Sya bilang 1000 dollar(9 jt), kurs waktu itu kalo gk
salah
9000/dollar. Benar saja, dia SMS
bahwa dia sudah kirim uang buat beli Tiket Pesawat dan saya dikasih
kodenya buat
ngambil uang di Western Union. Saya pergi ke kantor Pos untuk ngambil
uang di Western Union.
Dengan menunjukkan kode SMS dari Dubai ke Petugas Western Union akhirnya
saya mendapatkan Uangnya kurang lebih 8.7 juta dan langsung saya
belikan Tiket Pesawat
Emirates untuk berangkat ke Dubai.
Saya sudah punya tiket tapi gak punya uang buat
bekal ongkos dijalan, bener-bener nol alias gak punya uang sama sekali. Padahal
kalo berangkat ke luar negeri apalagi ke Dubai
Negara terkaya, minimal harus punya 1000 dollar untuk bertahan hidup di bulan pertama sebelum gajian. Tapi saya sudah siap
apapun yang terjadi, saya berprinsip kalau pun saya gagal dan balik lagi ke Indonesia,
minimal saya sudah pernah ke Luar Negeri sekali seumur hidup saya, minimal kaki saya pernah nginjak Luar negeri, dan
itu akan jadi cerita sejarah hidup nantinya.
Saya berprinsip bagaimana nanti
saja waktu itu, bukan bagaimana nanti, karena kalo bagaimana nanti pasti gak bakalan berangkat2. Tiba
waktunya saya berangkat ke Jakarta dan saya gk punya uang, terus saya telpon
temen saya, untuk pinjam uang 500 ribu saja
buat bekal, nanti bulan depan kalo sudah gajian diganti. Kebetulan temen saya ini
saya rekomendasikan juga ke agent untuk bekerja di Dubai bareng saya. Dia akan berangkat
2 minggu kemudian setelah Visa beres.Dengan
bekal 500 ribu dari temen saya akhirnya saya berangkat ke Jakarta, ke
Bandara Sukarno hatta. Saya berhasil berangkat ke Dubai pake Pesawat
Emirates Airlines. Itulah pertama kali saya naik Pesawat udara, langsung
ke Luar Negeri, yaitu ke Dubai UAE.
Setibanya di Bandara Dubai saya
bingung, bagaimana caranya
saya dijemput di Bandara sedangkan saya gk punya nomer buat nelpon
Agent/Perusahaan di Dubai, nomer Simp*ti yang saya bawa ke Dubai gak
bisa dipake karena gak diaktifkan international roamingnya dan kalaupun
dipake tairfnya mahal banget. Saya gesek ATM B*A saya yang ada uangnya
sekitar 300
ribuan hasil pinjem dari teman saya, dan uangnya ternyata gak keluar.
Baru tahu
kalo ATM B*A itu gak ada logo VISA/MASTER CARD nya , yang ada CIRRUS dan
ALTO
jadi agak susah ngambil uang di Luar Negeri seperti di Dubai. Saya
mondar-mandir di
dalam Bandara Dubai cari-cari cara gimana supaya bisa nelpon atau SMS
Agent untuk menjemput saya di Bandara. Sempat pesimis juga jangan-jangan
saya terdampar di bandara
Dubai dan gak bisa pulang, tanpa uang sepeserpun.
Beberapa lama ngubek-ngubek Bandara
dan sempat putus asa, tiba-tiba saya menemukan
tulisan FREE INTERNET. Saya samperin tuh Free Internet dan ternyata
benar itu
adalah Internet Gratis. Alhamdulillah saya bisa kirim email ke agent
untuk
jemput saya di Bandara dan sempat chatting juga dengan teman saya,
sempat curhat
juga dengan Senior gimana nih saya gak punya uang tapi sudah berada di
Dubai, Senior saya menyarankan untuk minta Cash Advance aja(minta uang
dulu ke Agent/Perusahaan tempat saya akan bekerja di Dubai).
Saya berusaha keluar dari Bandara
dengan tanya sana-tanya sini karena saya belum pernah tahu caranya
gimana keluar dari Bandara, karena Bandara nya begitu luas. Akhirnya
saya berhasil keluar juga dan
begitu keluar langsung disambut beberapa Driver yang menuliskan nama,
disitu
ada driver yang membawa papan nama Hidayat Encuh. akhirnya saya dibawa
sama tuh
driver keluar Bandara Dubai menuju Apartement di Sharjah. Begitu nyampai
apartement saya disambut agent yang sering nelpon saya namanya Waqas ,
orang
Pakistan. Langsung saja saya minta Cash Advanced sesuai saran Senior
saya. Saya
Bilang:" Mr Waqas, I need Cash Advanced because I don’t have Money, I
will pay
you back when I get First Month Salary". Benar saja, Bos saya ini baik
banget,
dia ngasih saya uang sekitar 400 Dirham untuk bekal sebulan. Singkatnya
sebulan
dari situ saya gajian 10 ribu dirham(2700 dollar) atau sekitar 25 jt.
Saya dibuatkan Visa permanent buat 3 tahun tapi 6 bulan dari situ saya
pulang ke
Indonesia karena istri saya sudah melahirkan 3 bulan sebelumnya. Jadi
saya penasaran belum lihat bayi saya.
Itulah pengalaman saya berangkat kerja ke Dubai
tanpa uang yang cukup, semoga menginspirasi. Share kalo cerita ini menginspirasi anda !
Salam,
Hidayat Encuh
Keterangan orang yang ada di Gambar dari kiri ke kanan:
- Hidayat Encuh(saya)
- Tahir Munir(Supir Iswanto dari Pakistan)
- Iswanto Sapari(Temen saya yg lebih dulu ke Dubai dan ketemu disana)
- Yudhie Hendrawan(Senior saya datang 1 bulan setelah saya disana katanya ikut aksi Nekat :D)
Teman-teman saya selama di Dubai:
- Kukun Kuntala(Teman saya yang saya pinjam uangnya :D )
- Aries Widodo Hendratno(Temen Expatriate yang sudah duluan ke Dubai)
- Tahrim Abbas(Kawan dari Malaysia)
- Ahzam Basarang(Kawan dari Malaysia)
- Rashid Bin Rahmat(Kawan dari Malaysia)
- Pak Yulius Danny(Senior Telco yang lama di Dubai)
- Pak Ahmad Irsyad(Senior Telco yang lama di Dubai)
Keterangan orang yang ada di Gambar dari kiri ke kanan:
- Hidayat Encuh(saya)
- Tahir Munir(Supir Iswanto dari Pakistan)
- Iswanto Sapari(Temen saya yg lebih dulu ke Dubai dan ketemu disana)
- Yudhie Hendrawan(Senior saya datang 1 bulan setelah saya disana katanya ikut aksi Nekat :D)
Teman-teman saya selama di Dubai:
- Kukun Kuntala(Teman saya yang saya pinjam uangnya :D )
- Aries Widodo Hendratno(Temen Expatriate yang sudah duluan ke Dubai)
- Tahrim Abbas(Kawan dari Malaysia)
- Ahzam Basarang(Kawan dari Malaysia)
- Rashid Bin Rahmat(Kawan dari Malaysia)
- Pak Yulius Danny(Senior Telco yang lama di Dubai)
- Pak Ahmad Irsyad(Senior Telco yang lama di Dubai)
Sumber : http://hidayat-encuh.blogspot.co.id/2015/09/kisah-nyata-berangkat-ke-dubai-tanpa.html?spref=fb